Penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Provinsi Jawa Timur diundur dari jadwal semula 12 November 2010 menjadi 19 November 2010, untuk pendaftaran pelamar melalui internet. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Akmal Boedianto, mengatakan, penundaan jadwal itu bukan disebabkan oleh dugaan adanya mafia percaloan penerimaan CPNS yang sedang ditangani pihak kepolisian.
“Penundaan ini disebabkan lambatnya persetujuan jumlah formasi penerimaan CPNS 2010 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang kami terima hari ini,” ujarnya, Selasa (9/11/2010), di Surabaya.
“Penundaan ini disebabkan lambatnya persetujuan jumlah formasi penerimaan CPNS 2010 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang kami terima hari ini,” ujarnya, Selasa (9/11/2010), di Surabaya.
Dalam rekrutmen tahun ini, Pemprov Jatim mendapatkan kuota 395 orang. Pendaftaran melalui internet dibuka pada 19 November 2010, kemudian berkas persyaratan disusulkan melalui pos. Pelaksanaan tes tulis digelar pada 21 November 2010.
“Itu baru rencana. Sebaiknya tunggu pengumuman resmi dari kami,” kata mantan sekretaris DPRD Jatim itu.
Penundaan itu tidak hanya berlaku untuk CPNS Pemprov Jatim, tetapi juga di pemerintah kabupaten/kota di daerah itu.
Sebagaimana diberitakan, tahun ini, Pemprov Jatim telah membuat kesepakatan dengan pemerintah provinsi lain, yakni Jawa Tegah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, bahwa pelaksanaan tes tertulis CPNS dilaksanakan secara serentak.
Dalam memberikan keterangan persnya di ruang wartawan kantor Pemprov Jatim, Akmal, juga membantah keterangan seorang tersangka percaloan CPNS berinisial JS di Polrestabes Surabaya bahwa tersangka berhasil memasukkan 200 CPNS dalam rukretmen 2006. “Keterangan tersangka itu tidak benar. Kami sudah membuka arsip penerimaan CPNS pada 2006, ternyata formasi yang disediakan hanya 60,” paparnya.
Dia bertanya dari mana angka 200 sebagaimana pernyataan tersangka JS. “Kami siap menunjukkan dokumen-dokumen penerimaan, berikut hasil tes untuk penerimaan 2006 kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Ia menjelaskan, 60 formasi itu merupakan proyeksi tahun 2005 dan para peserta tes yang lulus itu kemudian diangkat sebagai CPNS pada 2006. “Kami mendesak pihak kepolisian membongkar kasus percaloan ini. Saya sendiri sudah berkali-kali diminta keterangan oleh penyidik,” aku Akmal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar